Jumat, 22 Juni 2007

Guru SDN 32 Berprestasi

Guru Berprestasi SDN 32 Pontianak Selatan Dapat Penghargaan

Herkulanus Agus
Borneo Tribune, Pontianak
“Trima kasihku ku ucapkan pada guruku yang iklas.”

Demikian penggalan hymne guru yang didendangkan 78 siswa kelas VI SDN 32 Kecamatan Pontianak Selatan saat acara perpisahan di Gedung Anex Universitas Tanjungpura (Untan), Rabu (13/6) kemarin.
Suasana yang sebelumnya riuh, berganti hening. Hanya alunan lagu untuk guru itu yang mengalun diiringi musik dan deklamasi.
Para guru dan orang tua, serta undangan hanyut dalam suasana, menyimak suara para siswa yang menyanyikannya di atas pentas.
Selain vokal grup hymne guru, para siswa juga menyajikan sejumlah acara hiburan yang dikemas menarik, diantaranaya solis, puisi dan acara lainya. Ariffudin yang pernah meraih juara III dalam lomba membaca puisi guru SD dan MI se Kota Pontianak juga menunjukkan kepiawaaiannya dalam olah kata.
“Kita ingin menunjukkan kebersamaan di sekolah ini, sehingga pada pentas seni yang disajikan banyak mata acara disampaikan,” ungkap Kepala SDN 32 Pontianak Selatan Ardimansyah, S.Pd, A,Ma, di sele-sela acara.
Ardimansyah ingin menunjukkan adanya kolobarasi yang baik antara guru dan murid SDN 32 Pontianak Selatan dalam mengisi acara perpisahan. Karena mulai dari persiapan, latihan hingga pementasan melibatkan para guru pembina dan para siswa yang hadir. Acara ini tidak kalah meriah dengan acara perpisahan yang dilaksanakan sekolah lain di Pontianak.
Untuk meningkatkan kinerja para guru, tata usaha dan penjaga sekolah, Kepala SDN 32 Pontianak memberikan penghargaan bagi sepuluh pengabdi terbaik yang dikategorikan dalam beberapa item. Yaitu kategori pengelolaan administrasi dan Manajemen kelas atas Nama Usman MHZ, A.Ma guru kelas V B. Pada bidang Media pembelajaran Wirdani, A.Ma, guru kelas II c, Kinerja Guru Neti Andriani, A, Ma, guru kelas I B, Pembinaan ekstrakulikuler kesiswaan Iskandar, A,Ma, guru mata pelajaran pendidikan Jasmani dan olah raga kesehatan, Arifuddin, A.Ma, guru mata pelejaran agama Islam, Pembinaan siswa khusus kelas enam, Dra, Hj, Jauhariah guru kelas VI A, Suherti, S,Pd, guru kelas VI B, ketatausahaan. Ratna Suri, pembantu pimpinan atau staf tata usaha, penjaga sekolah Semiharjo.Secara k
Kreatifitas MTSN I Pontianak Pada Perpisahan

Herkulanus Agus
Borneo Tribune, Pontianak

Tingkat kreatifitas Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTS) I Pontianak cukup tinggi, dibuktikan dengan beragamnya atraksi seni dalam acara perpisahan yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak, Rabu (13/6) kemarin.
Drama bawang merah dan bawang putih yang dibawakan dalam bahasa Inggris, sempat mengundang decak kagum para siswa dan undangan. Tepuk tangan membahana memecah sudut-sudut ruangan hingga terdengar keluar gedung. Membuat siswa yang membacakan prolog lebih bersemangat. Adegan Drama yang ditampilkan itu, memang tidak menghabiskan waktu panjang seperti sinetron bersambung yang ditayangkan di Televisi Nasional. Tetapi mereka ingin menyampaikan kesan bahwa seorang anak yang berhati mulia dan rendah hati patut menjadi suri tauladan. Sehingga sebagai siswa bukan hanya kecantikan saja yang menjadi kebanggaan. Tetapi kebaikan hati jauh lebih penting sebagai penghias diri.
Ketua panitia pelaksana kegiatan MTSN I Pontianak Usman, S, pd, menyampaikan bahwa kegiatan siswa didalam perpisahan tersebut adalah salah satu bentuk kreatifitas ekstrakulikuler yang selama ini dilaksanakan di Sekolah.
Kegiatan seni lainya yang ditampilkan ialah paduan suara, band kelas, drama, dancing dan vokal grup. Kebolehan mereka tidak kalah, sebab sepertinya sebelum tampil para siswa dilatih secara khusus di sekolah.
“Di sekolah ini kita melihat kegiatan ekstra sama pentingnya dengan kegiatan intra,” kata Usman.
Untuk itu pihak sekolah selalu memberikan pembinaan dalam kegiatan ekstra yang bernaung di bawah bendera Organisasi Intra Sekolah (Osis), karena itu tidak jarang sekolah tersebut bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lainya yang ada di Kota Pontianak. Misalnya pernah mendapatkan juara 2 untuk kegiatan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang dilaksanakan oleh SMA Taruna Bumi Khatulistiwa (TBK) akhir Mei lalu. Selanjutnya kegiatan extra Patroli Kemanan Sekolah (PKS), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pramuka dan cerdas cermat.
“Yang jelas kami ingin MTS I ini berkibar bersama sekolah-sekolah lainya dalam hal prestasi,” terang Usman.
Ditambahkan Usman, perpisahan itu merupakan ajang promosi prestasi MTSN I Pontianak kepada masyarakat Kota Pontianak. Sebab selama ini MTSN I Pontianak mempunyai bobot dan bebet yang baik, hanya saja tidak semua publik mengetahuinya.
Secara keseluruhan MTSN I Pontianak, memiliki siswa sekitar 715 yang ditampung di 18 kelas.
“Karena sebagian gedung kita sedang diperbaiki, terpaksa ada siswa yang harus sekolah siang,” terangnya.

Pendidikan di Kalimantan Barat Tribune

Diknas Siapkan 11 Tutor untuk Lumbung Belajar

Herkulanus Agus
Borneo Tribune, Pontianak

Dinas Pendidikan Kalimantan Barat menyiapkan 11 orang tutor untuk mengajar di Lumbung Belajar (LB) di Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau. Meski bukan bersatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), kabarnya honor mereka jauh lebih tinggi.
“Gajinya jauh lebih besar, terutama gaji pokoknya,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, Drs. Ngatman, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/6) kemarin.
Ada beberapa keistimewaan yang diberikan kepada para totor yang berstatus tenaga kontrak itu, diantaranya fasilitas kendaraan roda dua dari pemerintah pusat.
Mereka akan mengajar anak-anak TKI yang tidak bisa menikmati pendidikan di Malaysia Timur itu. Mereka ditugaskan menjemput atau memberikan materi pembelajaran secara khusus kepada para calon siswa.
Sementara itu, untuk peresmian LB yang direncanakan pada awal Juni, waktunya diundur hingga 26 Juni mendatang dengan harapan persmian dapat dihadiri Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional.
Sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olah Raga (Diklusepora) Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Drs. Muhamad Ali, M.Si, mengungkapkan LB itu akan diresmikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat. Dalam kesempatan itu, pihak pemprov juga akan mengundang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau.
Pengelolaan LB diserahkan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Anak Bangsa yang berdomisili di Kecamatan Entikong. Sebab selama ini lembaga tersebut dianggap yang paling gencar mengajukan proposal kepada Provinsi untuk menangani anak-anak TKI diperbatasan.
“Bangunan LB itu, kira-kira berukuran 8 x 12 meter persegi, terletak di Kecamatan Entikong, tidak jauh dari LSM Anak Bangsa,” jelas Ali Daud.
Dana yang digunakan untuk operasional LB itu senilai Rp 200 juta. Dana tersebut bukan berasal dari Dinas Pendidikan, tetapi langsung ditransfer ke rekening LSM Anak Bangsa oleh Departemen Pendidikan Pusat. Dana tersebut digunakan untuk membayar honorarium tutor kunjung yang mengajar pada Lumbung belajar, pembelian kendaraan untuk tutor, dan penyelenggaraan paket B.
Dijelaskan Ali, Kedatangan TKI di Sarawak Malaysia Timur bisa dikategorikan dalam tiga bagian. Pertama TKI legal yang bekerjanya juga legal. Mereka ini bisa menikmati pendidikan dengan baik meski berada di Sarawak, Malaysia Timur. Kedua TKI legal tetapi bekerjnya illegal, karena paspor yang digunakan disana bukan untuk bekerja tetapi untuk berwisata, sehingga mereka sulit untuk mendapatkan pendidikan.
Golongan yang ketiga adalah TKI ilegal yang bekerja ilegal. Bagian ini jumlahnya yang paling banyak. Karenanya pemerintah mencoba mencarikan solusi untuk menangani masalah tersebut. Yaitu dengan mendirikan satu unit bangunan yang disebut lumbung belajar, kendaraannya dilengkapi kendaraan dua sebanyak dua buah. Kendaraan itu dimaksudkan untuk digunakan tutor kunjung yang tidak berstatus PNS.